http://cur.cursors-4u.net/games/images9/gam855.gif

Jumat, 11 Maret 2016

Tugas TIK

| | 0 komentar

POWER POINT
DOWNLOAD
Read more...

Senin, 07 Maret 2016

Berbagi Kisah Sejenak Kawan

| | 0 komentar



Berbagi kisah sejenak kawan
            Pada saat saya duduk dibangku kelas VII di SMP 1 SEDAYU adalah salah satu hal yang saya banggakan. SMP 1 SEDAYU adalah gambaran masa depan saat saya duduk disekolah dasar,diterima disekolah ini adalah salah satu anugrah terbesar dan sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya.
            Pembagian kelas di sekolah ini merupakan awal menegangkan bagi saya. Saat itu saya harus menunggu nama saya dipanggil untuk menempati antrian menurut kelas masing-masing. Satu persatu nama siswa dipanggil, dimulai dari kelas 7A-7G. Selang beberapa saat nama teman dekat saya Tri Setiyani dipanggil terlebih dahulu, ia menepati kelas 7D. Hal ini membuat saya semakin deg-degan “kapan nama saya akan disebut?”. Tak lama kemuadian , giliran siswa kelas 7F yang akan disebutkan, ya benar nama saya disebut pada saat itu, kemudian saya segera menuju antrian karena sebenarnya memang disuruh untuk berbaris dahulu di sebelah timur aula.
            Kemudian rombongan saya diperkenalkan nama-nama gedung/bangunan yang ada disekolah ini oleh kakak-kakak OSIS . setelah selesai perkenalan kini waktunya memasuki kelas 7F yang dimana telah disediakan dipojok paling belakang sebelum kelas 7E. Saat didalam kelas tersebut kami diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing dengan maju kedepan. Orang yang pertama kali berkenalan dengan saya sebelum disuruh kakak-kakak OSIS adalah teman satu bangku saya yaitu Lailly Rahmawati. Dia itu orangnya baik,kalem,tapi juga agak sedikit malu pada saat itu. Yang membuat saya terkejut itu ketika saya melihat teman-teman satu kelas saya, yang laki-laki banyak yang berbadan tinggi besar tetapi yang wanita hanya sewajarnya saja. Ada dua anak cowok pada saat itu yang sulit saya bedakan, yaitu Fikri Ilham Aditama dengan Kiswoyo. Mereka sulit saya bedakan karena dari segi fisik mereka hampir mirip(berbadan tinggi besar) apalagi dengan suara mereka pada saat itu yang sama-sama mengglegar. Kalian biaslah membayangkannya sendiri.
            Sejak awal sebenarnya saya menginginkan agar pembagian kelas diulangi sekali lagi karena saya mengira jika dikelas itu akan terasa menyebalkan dan menyeramkan, tetapi keajaiban berkata lain. Dugaan saya itu salah besar, kelas 7F ternyata sangat menyenangkan. Solidaritas mereka sungguhlah besar, memang benar jikalau kelas saya ini menjengkelkan seperti kata-kata yang selalu terucap darinya. Namun,ketahuilah kelas yang mungkin enggan kalian datangi tersebut ternyata memiliki kelebihan tersendiri. Terbukti hingga sekarang, rasa kekeluargaan yang terjalin di kelas 9F ini dapat dipupuk dengan baik.
            Masalah antar siswa dalam satu kelas telah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Tidak perlu mengandalkan ego yang hanya dapat memperbesar masalah tersebut. Jika ingin mengetahui “ini loo kelas 9F yang sebenarnya” maka, dekatkan lah dirimu melalui jalan hatimu ketika kamu berada di kelas 9F. Pertama mungkin akan terkesan menyebalkan tetapi, itu semua salah. Saya sudah 3 tahun ini berada dikelas F sejak pertama kali masuk SMP. Jikalau kelas F itu menyebalkan mungkin itu akan saya rasakan selama 3 tahun ini.
Sekian  ceritanya. OK
PESAN untuk 9F :
Hai kawan, tetaplah menjadi seperti ini. Solidaritas kita harus selalu dijaga dengan baik. Rasa kekeluargaan yang kita miliki saat ini harus kita jaga dengan baik. Effect marilah kita mengurangi kebiasaan negatif yang dahulu. Marilah kita buktikan bahwa ini loo kelas 9F yang sebenarnya. Sehingga tidak hanya dilihat dari covernya saja.
KELAS F:
Ketua 7F        : Adam reifansyah dan Fikri Ilham Aditama
Ketua 8f        : Hendri Saputra
Ketua 9F       : Evita Faulani
Dan segenap keluarga besar kelas 9F mengucapakan banyak terimakasih kepada bapak/ibu guru yang telah membimbing kami dengan sabar. Mohon maaf jikalau ada yang kurang berkenan dihati.
Salam Satu Effect. 
Read more...

Senin, 01 Februari 2016

Waktu Berharga

| | 0 komentar



Oleh : Evita Faulani

Suatu ketika disuatu desa terciptalah sebuah persahabatan yang terdiri dari enam orang anak remaja yaitu Tasya, Tasyi, Tri, Ian, Affan, dan Sayu.
Keenam sahabat ini selalu bersama disetiap waktu yang ada, perbedaan antara mereka tak menyurutkan semangat kemanusiaan antar sesama.

Tak hanya sekedar persahabatan biasa , namun mereka adalah generasi anak Indonesia yang gemar membantu sesama. Berbagai kegiatan positif selalu mereka lakukan bersama untuk mengisi hari-hari kosong.

Suatu saat Tasya dan sahabat-sahabatnya sedang berdiskusi dan bercanda ria , namun itu semua tak lari dari topik yang sedang mereka bicarakan.

“ oiya Sya low bilang kita bakalan berwisata alam, ngomong-ngomong kemana wisata kita kali ini?” Tanya Ian.
“ Bener tu Sya kata Ian,kemana kita akan wisata kali ini?” lanjut Affan 
“ Kalian bener kita harus punya tujuan kemana kita pergi dan dimana tujuan kita kali ini.’’ terang Tasya kepada sahabat-sahabatnya.
“ Gini aja Sya gimana kalau kita kepantai aja liat pemandangan yang indah,uhhh.....pasti seru tuu. Iya gak prend!” Tasyi mengemukakan pendapatnya.
“ Wah itu ide bagus tuu Syi selain kita bisa tamasya kita juga bisa tuu santai-santai bersama.” Terang Affan.
“ Tapi tunggu dulu lebih baik jangan cuman berwisata, gimana kalau kita bakti sosial aja, kan lebih bagus tuu bisa membantu sesama.” Lanjut Tasya. 
“ Bener juga lalu kita bakti sosial dimana Sya?” tanya Tri.
“GUNUNG MERAPI Gimana kalian setuju gak?, kan keren membantu sesama di Jantungnya Indonesia.” kata Ian.
“ Ini ni yang gue suka dari low Ian,ide bagus tuu.” Sayu memuji Ian.
“O.K juga bakti sosial ke Gunung Merapi dan selain bakti sosial kita juga bisa tu menikmati pemandangan di sekitar Gunung Merapi.” kata Affan.
“Menurut low gimana Sya?” tanya Tri.
“Boleh juga, nanti kita patungan uang aja buat beli sembako yang akan kita bagiin ke warga disana.” Tegas Tasya.
“Masalah sembako serahin aja ke aku biar nanti aku aja yang atur, paman ku kan buka toko dijamin beres pokoknya.” Tegas Sayu.

“Boleh juga, besok minggu kita kumpul di rumahnya Affan jam 7 pagi dan jangan lupa dateng tepat waktu, masalah transportasi biar aku yang atur.” Terang Ian.
“OK!” kata sahabat-sahabatnya dengan serentak.

Hari minggu tiba, Tasya dan sahabat-sahabatnya berwisata dan bakti sosial ke Merapi. Sudah pasti pakai mobilnya si Ian, Karena hanya Ian yang punya mobil sendiri. 
“Udah kumpul semua belum Sya?” tanya Ian.
“Udah, yuk brangkat aja keburu siang!” ajakan Tasya kepada sahabat-sahabatnya.
“Ayo!’’ seru sahabat-sahabatnya bersemangat.
Di perjalanan menuju ke Merapi, terlihat Tri yang sejak tadi berdiam diri tanpa kata di bangkunya. 
“Low kenapa sih diem aja dari tadi, ketawa gitu atau apalah?” tanya Sayu.
“Biasa tu pasti putus cinta lagi, lupain aja kali kan masih banyak laki-laki yang ganteng kayak aku ni.” celetuh Ian dengan pd-nya.
“Ke-pdan low Ian! Mending kita siap-siap, udah mau sampe ni di lokasi yang mau kita datengin.” Terang Tasya. Sambil diikuti sehabat-sahabatnya bersiap-siap.

Tak beberapa lama kemudian, sampailah mereka ke lokasi bakti sosial yang akan mereka selenggarakan demi membantu warga-warga yang tidak mampu. Tepat pukul 10.00 mereka sampai. Disana Tasya langsung membagi mereka menjadi tiga kelompok.
“Mendingan kita bagi tugas aja soalnya tempatnya luas dan biar menyingkat waktu juga.” usul Tasya.
“Bener juga tu!” saut Affan.
“Ok, Tri dan Ian membagikan sembako ke warga sebelah utara, Tasyi dan Sayu di sebelah barat, sedangkan aku dan Affan di sebelah Timur.” Terang Tasya.
“Sya ini aku sama Tri, Wahh good!” sahut Ian bahagia disandingkan sama Tri karena Tri adalah dambaan hati Ian sejak dulu.
“Ciee Ian ciee Tri ekhem ulala deh!” sahut Tasyi menggoda.
“Apaan sih low, gak usah seneng dulu deh!” sahut Tri dengan ketusnya.
“Udahlah gak usah ribut segala mending buruan dilaksanain biar cepet selesai juga.” kata Sayu.
“Iyaa bener.” sahut Tasya dan Affan tidak sengaja bersamaan.
“Ciee barengan ciee!” sahut Tasyi kembali menggoda.
“Apa sih! Dah ayo buruan kerja!”sahut Affan
“Jangan lupa setelah membagikan sembako kita juga harus membantu gotong royong di desa ini.” Terang Sayu.
“O.k.” sahut mereka.

Tepat pukul 16.00 acara bakti sosial yang mereka lakukan di salah satu desa di kaki Gunung Merapi telah selesai. Mereka pun pulang ke rumah Affan lagi. Akhirnya acara sosial yang mereka lakukan berjalan dengan lancar.

ü Manfaatkan waktu mu sebaik mungkin sebelum engkau menyesal dikemudian hari. Isilah waktu kosongmu dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat untukmu dan jangan lupa ulurkan tangan mu kepada orang-orang yang membutuhkan pertolonganmu. Sekian dan terima kasih. 
Read more...
Widget Animasi

Popular Posts

 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©